contoh naskah drama bahasa inggris 5 pemain



naskah drama bahasa inggris 5 orang

THE LAW OF KARMA

Narrator         : Gresia and Fifi is a good friend. They had been friends since childhood, but Fifi one day when families fall into poverty, Gresia did not want anymore friends with Fifi. One afternoon when Fifi, Gresia, Nindi, Ances and Arif were in the class to clean up before leaving school, Fifi reluctantly told Gresia to help him. Because he was the one who can help Gresia and Gresia is a friend, even going behind the insult is Gresia Fifi.

fifi       : Gresia, can you help me a little?
gres      : What? Help you? Do you think that you who to me please?
Fifi      : What about you Gresia? Are not we friends? Times have you forgotten that?
Gresia  : Friend? I'm sorry I did not have friends like you who are poor. I just want to make friends with rich people.
Nindi   : why the two of you? It seems so troubled.
Fifi      : There's nothing really. We're both fine. Gresia is not it?
Gresia  : All right? Listen nindi, the poor had to ask for help to me. But unfortunately I do not want to help people like him. Where he was admit-I admit friends again? No way!!.......... (Fifi was going to hear the words of Gresia like that) ..........
Nindi   : Do not be so Gresia. Not that you and Fifi's friends from childhood? Period because now Fifi and his family impoverished, you do not want any more friendly to him. Rather than at times like this you can show it to him, if you're his friend. Rather than leaving it.
Arif     : Yes it says Nui. You should now menyuport him, not insult him like that. He's too sad.
Ances  : Yes it is. What kind of friend are you?
Gresia  :
Do you think anyone of you who dare advise me? Goody! Dong's up to me what to do. Mind yourselves respectively
.Arif    : We do not intend to advise you or pretentious either. But we do not want your friendship and Fifi end like this.
Gresia  : Halah's of no concern to me and you. (Gresia went straight home)
Ances  : Satan what possessed him? How could he do that to Fifi. Had not he always defended the Fifi-defense when there is a problem?
Nindi   : yes it is only he who knows. But one thing that finally we know, Gresia is only willing to make friends with people who are rich.
Arif     : No wonder.
Ances  : No wonder what?
Arif     : never mind do not be discussed again, mending our home.
Nindi   : it's true.

Narrator           : They went back the next day to go to school as usual, but not with Fifi. This also occurred for 2 consecutive weeks. In the end when the four of them were on their way to school, by accident they met with Fifi in the street who are looking for used goods.

Nindi   : Hey Fifi instead of it?
Arif     : it is true that Fifi. Was he doing? Instead of going to school instead keliuran like that.
Nindi   : he was right. (Nindi Gresia was immediately attracted to the road behind him and was busy with his Iphone) Liat it? What did your friend do?
Gresia  : haha
​​... Definitely was scavenging garbage. His name is also poor.
Ances  : What the hell is hell. Let's Samperin him.
Nindi   : Fifi, what are you doing? Why do not you go 2 this week?
Fifi      : (by Shocked) I? Yes as you clay.
Gresia  : I told you so. He must scavenge garbage. Like the work you guys do not know any poor people.
Arif     : Gresia never mind, so-so Fifi's best friend.
Nindi   : What the hell. Why do not you go to school anymore Fifi?
Fifi      : Well, my parents had no money to pay for my sister and me to school. While my brother was going back to school, so I just give in to my sister. Let the school my sister and I helped my parents to make a living.
Ances  : Honor your heart right mate.
Gresia  : haha. Glorious ass? He just want to find a face you know? you is easily fooled him.
Fifi      : How could you say that to me. I am poor now, but I still have feelings. If you do not want my friends again with ya have it not be a problem for me, but do you humble me with your words were. One more thing, I have never regretted never met you. But it is a learning for me. Thank you Gresia. (Fifi was running as fast as possible leaving the four of them with mixed feelings)
Nindi   :'re satisfied you've hurt him? Gresia recalled, one day you too will feel what you feel now Fifi.
Ances and Arif           : Yes it is.
Gresia  : haha. It is not possible. My family might not become poor like him. After all, my family has a lot of businesses that generate a lot of money. And will not run out for five generations. Haha (Gresia was laughing the three of them left the road)
Ances  : Arrogant once was a child. Hope life is fine.
Nindi   : yes hopefully.
JIndeed, sometimes we have to realize that there are certain people who can live our hearts, but not in our lives
Arif     : yes it's true. And I hope someday we can meet again with Fifi.
.......... (Three of them continue the journey to school akhrinya) ..........

Narrator: It is the last day they met Fifi. And when it's happened, Gresia felt what I felt Fifi. Her family went bankrupt because deceived by others. But unfortunately, Gresia did not accept the life of the poor, and he thinks that all this is wrong Fifi.

terjemahannya ..
HUKUM KARMA

Narator          :  Gresia dan Fifi merupakan sahabat baik. Mereka telah bersahabat sejak kecil, tapi suata hari ketika keluarga Fifi jatuh miskin, Gresia pun tak ingin lagi bersahabat dengan Fifi. Suatu siang ketika Fifi, Gresia, Nindi, Ances dan Arif sedang berada di kelas untuk bersih-bersih sebelum pulang sekolah, Fifi dengan berat hati mengatakan kepada Gresia untuk membantunya. Karena menurutnya Gresia lah yang bisa menolongnya dan Gresia merupakan sahabatnya, malah yang terjadi adalah Gresia balik menghina Fifi.
Fifi : Gresia, bisakah kau menolongku sedikit saja?
Gresia : Apa? Menolongmu? Kau pikir kau itu siapa yang harus aku tolong?
Fifi : Kenapa dengan mu Gresia? Bukankah kita sahabat? Masa kau sudah lupa dengan itu?
Gresia : Sahabat? Maaf ya aku tidak punya sahabat seperti mu yang miskin. Aku hanya mau bersahabat dengan orang yang kaya.
Nindi : kenapa dengan kalian berdua? Sepertinya sedang bermasalah gitu.
Fifi : Tidak ada apa-apa kok. Kita berdua baik-baik saja. Ya kan Gresia?
Gresia : Baik-baik saja? Gini ya Nui, tadi si miskin ini meminta bantuan ke aku. Tapi sayangnya aku tak ingin membantu orang seperti dia. Mana dia ngaku-ngaku sahabat aku lagi? Ogah deh.
..........( Fifi pun pergi karena mendengar perkataan Gresia seperti itu )……….
Nindi : Jangan begitu Gresia. Bukannya kau dan Fifi memang bersahabat dari kecil? Masa karna sekarang Fifi dan keluarganya jatuh miskin, kau tidak mau lagi bersahabat dengannya. Bukannya saat-saat seperti ini kau bisa tunjukan ke dia, kalau kau memang sahabatnya. Bukan malah meninggalkannya.
Arif : Betul itu kata Nui. Seharusnya kau sekarang menyuport dia, bukan menghina dia seperti itu. Kasian kan dia.
Ances : Betul itu. Sahabat seperti apa kau ini?
Gresia : Kalian pikir siapa kalian yang berani-berani menasehatiku? Sok baik! Terserah aku dong mau berbuat apa. Urus saja diri kalian masing-masing.
Arif : Kita bukannya bermaksud menasehati kamu atau sok baik. Tapi kita tidak mau persahabatan kamu dan Fifi berakhir seperti ini.
Gresia : Halah itu bukan urusan ku dan juga kalian. ( Gresia pun langsung pulang ).
Ances : Setan apa yang merasuki anak itu? Bisa-bisanya dia berbuat begitu kepada Fifi. Bukankah selama ini dia yang selalu saja membela-bela Fifi ketika ada masalah?
Nindi : ya itu hanya dia yang tahu. Tapi satu hal yang akhirnya kita tahu, Gresia hanya mau berteman dengan orang yang Kaya.
Arif : Pantas saja.
Ances : Pantas apanya?
Arif : sudahlah jangan dibahas lagi, mending kita pulang saja.
Nindi : betul itu.

Narator : keesokan harinya Mereka kembali masuk kesekolah seperti biasa, tetapi tidak dengan Fifi. Hal ini pun terjadi selama 2 minggu berturut-turut. Pada akhirnya ketika mereka berempat sedang dalam perjalanan kesekolah, dengan tidak sengaja mereka bertemu dengan Fifi di pinggir jalan yang sedang mencari barang bekas.
Nindi : Hey bukannya itu Fifi?
Arif : ia benar itu Fifi. Sedang ngapain dia? Bukannya masuk sekolah malah keliuran seperti itu.
Nindi : ia benar. (Nindi pun langsung menarik Gresia yang jalan di belakangnya dan sedang asyik dengan Iphone-nya) Liat itu? Apa yang sahabatmu lakukan?
Gresia : haha… Pasti sedang mengais-ngais sampah. Namanya juga orang miskin.
Ances : Apaan sih. Ayo kita samperin saja dia.
Nindi : Fifi, apa yang sedang kau lakukan? Kenapa kau tidak masuk 2 minggu ini?
Fifi : (dengan Kaget) aku? Ya seperti yang kalian liat.
Gresia : aku bilang juga apa. Pasti dia sedang mengais-ngais sampah. Seperti tidak tahu saja kalian kerjaan orang miskin.
Arif : sudahlah Gresia, begitu-begitu Fifi itu sahabatmu.
Nindi : Apa-apaan sih. Kenapa kau tidak masuk sekolah lagi Fifi?
Fifi : Begini, orang tua ku tidak punya uang untuk membiayai aku dan adikku untuk sekolah. Sedangkan adikku masih mau sekolah, jadi aku mengalah saja untuk adikku. Biar adikku yang sekolah dan aku membantu orang tua ku untuk menyambung hidup.
Ances : Mulia betul hati mu sobat.
Gresia : haha. Mulia apanya? Dia cuma mau cari muka tahu? kalian ini gampang sekali dibodohi sama dia.
Fifi : Tega sekali kau berkata begitu pada ku. Aku memang sekarang sudah miskin, tapi aku masih punya perasaan. Kalau kamu tidak mau bersahabat lagi dengan ku ya sudah itu tidak jadi masalah buat ku, tapi jangan kau hina aku dengan kata-katamu itu. Satu lagi, aku tidak pernah menyesal pernah berkenalan dengan mu. Tapi itu merupakan pembelajaran bagi ku. Terima kasih Gresia. (Fifi pun lari secepat mungkin meninggalkan mereka berempat dengan perasaan yang bercampur aduk)
Nindi : sudah puas kau menyakiti dia? ingat Gresia, suatu hari nanti kau juga akan merasa apa yang Fifi rasakan sekarang.
Ances dan Arif : Betul itu.
Gresia : haha. Itu tidak mungkin. Keluarga ku tidak mungkin jatuh miskin seperti dia. Toh keluargaku memiliki banyak usaha yang menghasilkan banyak uang. Dan tidak akan habis untuk 5 generasi. Haha ( sambil tertawa Gresia pun jalan meninggalkan mereka bertiga)
Ances : Sombong sekali itu anak. Semoga hidupnya baik-baik saja.
Nindi : ya semoga saja. Memang terkadang kita harus menyadari bahwa ada orang tertentu yang bisa tinggal dihati kita, namun tidak dalam kehidupan kita
Arif : ya betul itu. Dan semoga suatu hari nanti kita bisa bertemu lagi dengan Fifi.
……….( mereka bertiga akhrinya melanjutkan perjalan ke sekolah )……….


Narator : Hari itu merupakan hari terakhir mereka bertemu Fifi. Dan ketika semuanya telah terjadi, Gresia pun merasakan apa yang dulu Fifi rasakan. Keluarganya bangkrut karena ditipu oleh orang lain. Tapi sayangnya Gresia tidak terima dengan hidupnya yang miskin, dan ia beranggapan bahwa semua ini salah Fifi.

Komentar